Sabtu, 31 Juli 2010

Buah Ketekunan

Saat ini berasa dalam tekanan hidup, hidup tidak semudah yang dibayangkan, tidak semudah yang diinginkan, dan tidak semudah yang dikatakan. serasa sesak didada ketika sesuatu hal yang tidak pasti akan menghapiri.. tapi mencoba belajar dari sesuatu hal yang disebut buah ketekunan.. sharing renungan pada hari ini :

Ibrani 12:1-3 (link)

"Saat berangkat dari rumah pagi-pagi, saya melihat siput dibawah pohon,merayap ke atas perlahan. Sejak saya memperhatikan. "Kapan nyampainya??" begitu pikiran yang terbersit di pikiran saya. Ya,siput itu merayap begitu perlahan. Mungkin semilimeter tiap langkah. Padahal pohon itu juga tidak mulus, penuh dengan guratan kulit yang pecah, ada benjolan bekas dahan patah, juga lekukan entah bekas apa. Namun,siput itu terus merayap,pelan tetapi pasti.

Siangnya,sekembali ke rumah, saya melihat siput sudah ada di dahan atas. Untuk melihatnya, saya harus mendongakkan kepala. Sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat begitu perlahannya siput itu merayap dan begitu banyaknya "tantangan" yang harus ia lalui. Itulah buah ketekunan.

Sayangnya dalam lingkup pelayanan dan hidup beriman, ketekunan itu tampak sudah semakin langka digantikan "mentalitas cepat bosan", mudah menyerah,tidak tahan uji. Dalam pelayanan, sedikit saja mendapat kritikan terus ngambek; sedikit saja menghadapi kekecewaan terus ingin mundur. Dalam hidup beriman,sedikit saja dihantam kesulitan, terus mengomel-omel; protes kepada Tuhan; tidak mau lagi ke gereja. Akibatnya, kita pun jadi tidak maju-maju; iman kita tidak bertumbuh.

Maka, marilah kita mendasari pelayanan dan hidup beriman kita dengan mata yang tertuju hanya kepada Kristus. Sebab, Dialah sumber inspirasi dan keteladanan ketekunan yang terbaik (ayat 3). Dan hanya dengan demikian ketekunan kita dapat terus dibangkitkan, sehingga kita pun tidak akan cepat berputus asa atau menjadi lemah --AYA

BUAH KETEKUNAN ITU SELALU LEBIH MANIS