Kamis, 19 Maret 2009

Decision - Capter 1. Make Your Decision

"I am what i am today because of the choices i made yesterday" -unknow-

Di sebuah perkampuangan hiduplah seorang kakek yang terkenal memiliki kebijaksanaan dan hikmat,setiap hari pasti ada aja yang meminta nasehat padanya. Pada suatu hari datang seorang pemuda yang sangat penasaran akan kemampuan sang kakek,pemuda itu datang kerumah kakek tersebut dengan membawa sesuatu di tangannya.
"Selamat siang kakek bijaksana,saya datang kemari karena saya memiliki pertanyaan. Di tangan saya ada seekor burung kecil,coba tebak burung ini hidup atau mati?". Si kakek tau bahwa iya sedang di uji oleh si pemuda tersebut dan dengan tersenyum sang kakek menjawab,"Nak,kalau ak
u menjawab burung itu hidup,kamu akan mengeraskan genggaman dan meremukan burung tersebut sampe akhirnya burung itu mati,kalau aku menjawab burung itu mati maka kamu akan melepaskan genggamanmu dan akhirnya burung itu terbang.ketauhilah bahwa tanganmu memegang keputusan untuk membuat burung itu hidup atau mati."
Pemuda tersebut kemudian pergi tanpa banyak bicara.Ia kini mengakui kemampuan sang kakek.


Sadarkah anda kalau keberadaan anda saat ini adalah hasil dari sebuah keputusan yang telah anda buat di masa lampau?

Kalau anda menarik waktu kebelakang mungkin anda akan mengingat bahwa pada satu kesempatan anda diperhadapkan pada dua pilihan atau lebih. Contohnya,"Apakah saya akan kuliah atau fokus dengan merintis usaha sendiri?" dan beberapa pertanyaan lainnya. Kemudian anda memutuskan mengambil salah satu pilihan tersebut dan jadilah anda sekarang ini. Anda menjadi anda hari ini karena keputusan yang telah dibuat di waktu lalu.

Tahukah anda bahwa selama kehidupan ada,anda akan selalu berhadapan dengan pilihan-pilihan.

"Selamat pagi Bapa,terima kasih atas kehidupan yang Engkau anugrahkan hari ini." Mungkin ini sebagian kecil sapaan anda ketika bangun tidur. Lalu selanjutnya apakah anda akan berdiam menunggu Tuhan memerintahkan sesuatu untuk dikerjakan pada hari itu?

Kalau anda seorang pekerja,akan lebih banyak keputusan yang akan dibuat setiap harinya. Jadi akuilah bahwa kehidupan itu adalah serangkaian keputusan yang bila diurai satu demi satu akan sangat panjang dan halaman ini tidak akan muat dengan keputusan tersebut.

Tiap hari,jam,menit,bahkan detik manusia selalu diperhadapkan dengan beragam pilihan. Seorang psikolog asal Boston pernah mengungkapkan bahwa seorang manusia punya kesempatan memilih pilihannya 90jenis pilihan setiap harinya,dari keputusan kecil sampai keputusan besar. Sayangnya kebanyakan orang tidak menyadari betapa pentingnya mengambil keputusan sehingga menyerahkan pengambilan keputusan kepada orang lain,situasi,dan keadaan. Tak heran banyak yang terjebak dari satu masalah ke masalah lain. Padahal Allah menciptakan manusia untuk berkuasa atas seluruh bumi.

"Berfirmanlah Allah: 'Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bintang melata yang merayap di bumi'"(Kej 1:26)

Ini artinya manusia tidak pernah diciptakan untuk diperbudak oleh situsai,keadaan,masalah,ma
upun kekuatan dari luar. Pertanyaannya jika anda justru terbelenggu oleh hal-hal seperti itu? "Jalan keluar dari keadaan seperti ini-dari situasi negatif dan kuasa jahat dan hal-hal yang mengikat dan menghancurkan-adalah dengan mengambil suatu keputusan. Banyak anak Tuhan diperbudak,ditindas,diinjak-injak,dan kalahkan hanya karena mereka tidak mempercayai pentingnya untuk mengambil keputusan," ungkap Derek Price.

Antara apa yang terjadi pada kita dan respon yang kita berikan terdapat sebuah jarak.Di dalam jarak itu terletak kebebasan kita dalam memilih respon kita. - anonim -

Begitu dasyatnya dampak keputusan yang anda ambil hingga sekecil apapun keputusan yang anda buat bisa dengan liar mempengaruhi kehidupan anda.Keputusan yang benar akan mendatangkan kebahagiaan,keputusan yang salah akan mendatangkan penyesalan yang berkepanjangan.
Ditangan anda terletaksebuah keputusan. Pilihannya hanya 2,anda akan menggenggam erat keputusan itu sampai mati hanya karena takut salah mengambil keputusan atau membuka agar anda tau anda memiliki berbagai keputusan penting yangb isa membuat anda terbang. seperti kata kakek bijak tadi,hidup matinya sebuah keputusan ada ditangan anda.

To Change Things That Can Be Changed Is a Decision

Ada kalanya seseorang menghadapi dilema dalam mengambil keputusan. Bisa jadi akibat dari anggapan bahwa yang terjadi adalah normal,alami,dan bawaan lahir sehingga dia memutusakan untuk tidak merubah atau membiarkannya. bukankah natural,yang dibawa sejak lahir memang tidak bisa diubah? jadi mengapa harus dirubah? hal ini sering dijadikan pembenaran atas keengganan untuk merubah sesuatu yang bisa diubah.

Minimal ada hal-hal yang memang tidak bisa dirubah walaupun anda doa puasa sekalipun seperti orang tua anda,jenis kelamin,ras,urutan sejarah,jumlah saudara,fciri-ciri fisik,kapasitas mental,usia,dan kematian. Sebanyak hal-hal yang tidak dapat dirubah sebanyak itu pula hal-hal yang bisa anda ubah. Untuk hal-hal yang dapat diubah andalah yang memutuskan untuk mengubahnya.Dan jika anda tidak mengambil keputusan,sebenarnya anda sudah mengambil keputusan yakni tidak mengambil keputusan.



Banyak hal yang bisa kita ubah dengan membuat keputusan,contohnya kisah dibawah ini:

Happiness - Sukacita

Dua orang ibu hidup bertetangga. Sebutlah yang satu bernama ibu senyum dan yang satunya lagi ibu cerewet. Dilihat dari segi ekonomi keduanya jelas beda. Kehidupan ibu senyum jauh dari kata berlebih,tak heran bila kedua anaknya memutuskan bekerja setelah pulang sekolah. Meskipun begitu,tak pernah sedikitpun keluar keluhan dari bibirnya. Setiap hari dilaluinya dengan sukacita. Kehidupan yang kontras dari ibu cerewet. Walapun secara ekonomi kehidupan ibu cerewet lebih baik dari ibu senyum tapi hari-harinya dipenuhi dengan gerutu dan omelan. Di kala musim hujan ia menggerutu karena maslah cucian tidak kering dan banjir dimana-mana. Bila panas ia juga menggerutu karena ia harus menyalakan AC dan itu berarti rekening listriknya akan membengkak.

Hari itu langit ditutupi mendung pertanda hujan lebatakan turun. Sembari mengangkat jemur
annya,ibu cerewet bersiap-siap mengeluarkan omelannya tetapi seketika itu juga tertahan karena ia melihat ibu senyum tengah menengadah wajahnya kelangit dengan wajah yang diliputi kebahagiaan. Tanpa basa basi ibu cerewet menghampiri tetangganya yang menurutnya sangat aneh dan mulai membrondongnya dengan pertanyaan "ibu kesambet apa sih? Perasaan hanya ibu yang menyambut hujan dengan bahagia. Apa ibu senang kalau kita kebanjiran? Dan saya perhatikan saat kemarau ibu pun tetap senang, ini kan aneh. Apa situ pawang hujan?"

Mendengar hal itu seperti peluru tertumpah dari senapan itu ibu senyum hanya tersenyum dan ia menjawab, " Saya bersukacita kala hujan karena itu berarti rejeki buat anak saya yang menyewakan payung untuk orang-orang yang kehujanan. Kemarau pun saya tetap bisa bersukacita karena orang-orang pasti banyak yang membeli layang-layang yang dibuat anak saya yang kedua. Makanya baik hujan ataupun kemarau saya bersukacita."

Saat kita tidak bisa lagi mengubah situsai,kita ditantang untuk mengubah diri kita." -Viktor Frankl-

Kita semua membuat cuaca pribadi kita sendiri, menentukan warna langit pada dunia emosional tempat yang kita tinggali.-Fulton J. Sheen

Keadaan hati yang bersuka adalah sebuah pilihan.Saat anda memutuskan untuk tetap bersukacita,tak peduli apapun persoalan yang anda hadapi,tanpa disadari Allah sudah bekerja untuk membantu anda keluar dari kesulitan itu.

Forgiveness - Pengampunan


"Tiada maaf bagimu."
"Nanti saja aku maafin kalau sudah lupa"
"ok aku maafin,tapi kita akhiri hubungan ini"

Itu adalah kalimat yang biasa kita dengar atau kita katakan bila kita disakiti. Biasa orang yang menyakiti kita adalah orang-orang terdekat alias orang-orang yang rasanya tidak mungkin akan menyakiti kita. dan akan berpikir seribu kali ketika akan memaafkannya.

Eleanor Roosevelt pernah mengemukakan,"Takseorangpun dapat menyakiti anda tanpa persetujuan anda." senada dengan hal ini,Gandhi juga pernah berkata " Mereka tidak dapat merenggut harga diri kita jika kita tidak memberikannya kepada mereka. Bukan apa yang terjadi pada diri kita melainkan respon terhadap apa yang terjadi pada diri kitalah yang menyakiti kita."

Masalah mengampuni bukan masalah perasaan melainkan masalah mau atau tidak untuk mengampuni. Ketika anda menyadari semua manusia tidak luput dari kesalahan dan anda memutuskan untuk memaafkan,itulah pengampunan yang sebenarnya.

Ibarat seperti ini,anda pinjam uang sebesar lima puluh juta pada saya dan sebagai buktinya anda menerbitkan surat utang. Saya tidak pedulikan apakah kemudian anda lebih mengasihi saya atau tidak. Yang saya perdulikan hanya surat hutang yang ada ditangan anda.Selama anda menyimpan surat tersebut saya tetap berhutang pada anda.

Hidup saya akan berbeda jika suatu hari anda merobek atau membakar surat tersebut. Pada saat itu beban dipundak saya terlepas dan saya benar-benar lega. Seperti itulah pengampunan.

"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,Bapamu yang di surga akan mengapuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu," tegur Yesus (Matius 6:14-15)

jika ditanya,"apakah anda sudah mengampuni orang yang bersalah pada anda?" jika anda menjawab tidak tahu berarti anda belum memutuskan untuk mengampuni. Mengampuni seseorang adalah suatu keputusan.


Love - Mengasihi / Mencintai

Tuhan tidak pernah menaruh kasi dalam perasaan melainkan dalam keputusan hidup. Allah memberikan sinar matahari bukan hanya saat Dia merasa senang pada manusia. Dia tidak menyembunyikan matahari pada saat dia jengkel atau ilfeel pada manusia. Kasih atau cinta Nya tidak berdasarkan mood atau perasaan. Kasih-Nya berdasarkan pada keputusan. Dia telah memutuskan untuk mengasihi manusia sebagai bentuk keputusan-Nya untuk mengasihi.

Esensi inilah yang sering kali dilupakan manusia. Kita sering mengasihi berdasarkan perasaan belaka. Bila pacar kita baik,kita akan semakin sayang padanya. Sebaliknya jika ia berbuat suatu kesalahan,kita cenderung marah dan berbalik melakukan sesuatu yang menyakiti perasaannya,bahkan ada yang langsung meninggalkannya. Kasih manusia diombang ambingkan oleh gelombang perasaan. Ini juga yang terjadi pada pasangan suami istri yang ingin bercerai.

Pada suatu seminar yang dilayani oleh seorang counsellor, seorang wanita setengah baya menghampirinya dan berkata, "Pak,saya sudah tidak tahan lagi. Saya ingin bercerai dengan suami saya."
"kenapa?," tanya sang counsellor

"Karena saya tidak cinta lagi sama dia,"jawabnya

"Kenapa tidak cinta lagi?" tanya sang counsellor lagi

"Karena saya sudah tidak cinta lagi sama dia.Dulu saya cinta tetapi sekarang tidak lagi. Dulu dia baik tapi sekarang dia ada salah bersikap dengan saya. Ngeliatnya saja saya udah males,rasanya mau menjauh dari dia. Pokoknya saya udah gak tahan lagi dengan sikapnya,cape..Saya harus bagaimana?"

"Cintai dia,jangan berpisah dan jangan bercerai"

"Bapak nggak ngerti.Saya udah tidak cinta lagi."

"Betul,anda sudah tidak mencintainya lagi. Tetapi justru karena itulah anda harus mencintai dia. Perasaan cinta yang hlang itu adalah alasan terbaik untuk kembali mencintai dia."

" tetapi.."

"Mencintai adalah kata kerja aktif. Sesuatu yang harus diupayakan. Dalam diri kita sudah ada cinta kasih Kristus,maka belajarlah untuk mengeluarkan dan mewujudkan cinta kasih itu. Berkorbanlah bagi dia,ampuni,hargai,dengarkan,dan tanya dia kenapa dia bersikap begitu,dan perhatikan apa yang menjadi kebutuhannya.Anda harus mengaktifkan cinta kasih itu."

Tiga bulan kemudian counsellor tersebut bertemu dengan wanita yang ingin bercerai itu. Ia berkata, "Tuhan ingin saya belajar berketetapan hati dalam mengasihi dan saya dipulihkan. Saya tidak jadi bercerai bahkan saya kemabli mengalai kasih mula-mula dengan suami saya."

Sekali lagi,Kasih janganlah diombang ambingkan oleh perasaan. Kasih harus didasarkan pada keputusan,pada ketetapan hati untuk mengasihi. Marilah belajar dari Yesus,sang pengambil keputusan terhebat. Yesus telah berketetapan hati untuk mengasihi manusia. Hal ini terbukti di atas Kayu salib. Ketika Dia disiksa,dihujat,diludahi,dan diperlakukan serendah-rendahnya,Dia tetap pada keputusan-Nya untuk mengasihi sehingga Dia berdoa,"Ya,Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."

Bayangkan apa yang terjadi pada saat itu Yesus mengasihi manusia berdasarkan perasaan.....

(masi banyak penjelasan lain mengenai keputusan Humbleness,Wellbess,Repentance,dan termasuk keputusan untuk diet. Belum lagi Capter ke dua mengenai memlilih andalan hidup,pasangan hidup,dan memilih profesi. Serta bab 3 & 4 yang akan belajar karakter,panggilan hidup,dan keputusan-keputusan tepat lainnya hingga akhirnya manusia membutuhkan yang namanya Kasih Karunia dari Tuhan saja.)

"Tetapi karena kasih karunia Allah aku ada sebagaimana aku ada sekarang,dan kasih karunia yang dianugrahkanNya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya,aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua, tetapi bukannya aku,melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku" (1 Korintus 15:10)

dari buku
(Tan,Timotius andi.Decision.Jakarta:Metanoia)


klo dibaca kasi komen ya..hehe thx

Selasa, 17 Maret 2009

Desiring God

Desiring God - Kerinduan hati kita akan keintiman dengan Allah

Mazmur 42 : 1-3
1 Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah.
2 Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
3 Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

Setiap manusia pasti kita pernah merasakan apa yang namanya haus.. Seperti pada umumnya,tiap manusia pasti merasakan apa yang dinamakan haus secara jasmani..

* Kehausan Jasmani:
-Tubuh kita 60-80% berupa cairan. Ahli kesehatan menyarankan kita banyak minum setiap harinya. Hal ini akan mengurangi resiko sakit jantung, membuat kulit sehat mengkilap, dan membantu mengurangi berat badan.

-Jika tubuh kita dehidrasi, maka tubuh kita akan memberi tanda: tidak bisa berpikir jernih, organ-organ tubuh menyusut, mulut kering, lidah tebal,kepala pusing, lutut lemas, dll.

Sebagaimana kehausan jasmani,secara tidak sadar manusia juga sebenarnya kehausan akan kerohaniannya..

Jika rohani kita ‘dehidrasi’, tanda-tandanya: mudah marah, banyak mengeluh, dikuasai kekuatiran, ketakutan, dan rasa bersalah, merasa tidak aman, sangat kesepian, dll.

* Kehausan Rohani:
- Ada suatu kehausan rohani di hati setiap orang, meskipun kita tidak selalu menghayatinya.
- Tuhan terus mencari dan memanggil kita untuk membangun hubungan pribadi dengan-Nya.
- Kita memiliki kehausan hati akan Tuhan dalam bentuk dan intensitas yang berbeda-beda.

"Allah terus berusaha memanggil kita kembali pada hakikat semula Allah menciptakan kita, yaitu untuk menyembah Dia dan menikmati-Nya selama-lamanya. - A.W. TOZER - "

ada Tiga Bentuk Kehausan Rohani:

Kita memiliki kehausan hati akan Tuhan dalam bentuk dan intensitas yang berbeda-beda:
1. Kehausan Hati yang KOSONG
2. Kehausan Hati yang GERSANG
3. Kehausan Hati yang PUAS

1. Kehausan Hati yang KOSONG
-Hati yang kosong selalu gelisah, berusaha mencari sesuatu yang dapat mengisi kekosongan ini dengan berbagai cara.

-Pencarian ini meliputi pengejaran akan kekayaan, kekuasaan, kepemilikan, pendidikan, hiburan, hobi, seks, “pelayanan”, dll.

"Terdapat suatu kekosongan yang Allah ciptakan dalam hati setiap orang yang tak dapat diisi dengan benda ciptaan yang lain,
kecuali oleh Allah sang Pencipta, yang dikenal melalui Yesus Kristus. -BLAISE PASCAL-"

"Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.
YEREMIA 2:13"

"Jika kita memperhatikan janji-janji dan upah yang luar biasa dari Tuhan di dalam Injil, tampaknya Tuhan akan mendapati bahwa hasrat kita tidak terlalu kuat melainkan terlalu lemah.
Kita adalah makhluk yang setengah hati, yang dengan bodoh menyibukkan diri dengan minuman, seks, dan ambisi, ketika sukacita yang tak terbatas ditawarkan pada kita.
Kita seperti seorang anak yang berkeras untuk terus membuat kue-kue lumpur di dalam kubangan, karena tidak dapat membayangkan apa arti dari tawaran untuk berlibur di pantai. Kita terlalu mudah puas. -C.S Lewis-"


2. Kehausan Hati yang Gersang
1.Kegersangan rohani disebabkan karena mengabaikan persekutuan dengan Tuhan.
2.Kegersangan rohani disebabkan karena tinggal di dalam dosa.
3.Kegersangan rohani disebabkan karena kelelahan mental dan fisik yang berkepanjangan.


di dalam buku yang berjudul "Sepuluh pertanyaan untuk mendiagnosis kesehatan rohani Saudara" ada beberapa pertanyaan mendasar,pertanyaan tersebut:
Apakah Engkau sehat secara rohani atau sekadar sibuk secara rohani?
Pertanyaan pertama: ”Apakah Engkau Haus akan Allah?”

Tuhan selalu menggambarkan hubungan antara Dia dan manusia sebagai:
- Keintiman Bapa dengan anaknya
- Keintiman mempelai dengan pasangannya
Kita dirancang untuk keintiman dengan Tuhan

Akar masalah disiplin rohani bukanlah disiplin dan tekad, melainkan hasrat dan kerinduan … Kewajiban boleh-boleh saja dan dapat menghasilkan beberapa tanggapan yang indah dan hebat.
Ada kalanya kita harus memiliki kewajiban sebagai alat bantu sampai hasrat dan kerinduan kita pulih. Akan tetapi, jika kita dikungkung secara permanen oleh kewajiban maka kita akan mati, bukannya bertahan hidup.

TIM DEARBORN, Taste and See



3.Kehausan Hati yang Puas
Filipi 3:7-14: Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya , kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Jiwa yang telah mengecap, mengetahui, dan dipuaskan oleh pengalaman bersama Tuhan, akan merindukannya. Semakin dia mengalaminya serta semakin dia mengenal keagungan, keindahan, dan kepuasannya, makin besar rasa lapar dan hausnya untuk lebih lagi di dalamnya …

JONATHAN EDWARDS



Lalu bagaimana kita memenuhi kehausan Rohani tersebut?

“Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!”
TUHAN YESUS, Yoh 7:37

dimaksudkan:
*Barangsiapa (anyone)

*Haus:

Mazmur 42:2-3a: “Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup.”

Mazmur 63:2: “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.”

Mazmur 143:6: “Aku menadahkan tanganku kepada-Mu, jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus.”

Sepeti yang dikatakan oleh C.S Lewis,kelemahan manusia adalah "Kita terlalu mudah puas"

Tanpa kehausan, kerinduan, dan kasih kepada Allah, maka semua ibadah kita menjadi rutinitas yang kosong belaka.
Dapatkah saya menyatakannya: “Saya tidak puas. Saya lapar dan haus,Saya menginginkan Tuhan lebih lagi.”


*Datang kepada-Ku dan minum

diakhir dari penjelasan ini,saya ingin menceritakan cerita singkat kepada kita..

Bayangkan Saudara sedang berada di gurun, dan telah beberapa hari kehabisan air. Saudara hampir pingsan, kerongkongan sangat kering, bibir pecah-pecah,pusing karena terik, kulit terbakar panas matahari.

Tiba-tiba Saudara sampai pada sebuah sungai.
Pertanyaan: Apa yang akan Saudara lakukan?
(-) apakah saudara hanya menatapnya dari kejauhan?
(-) apa saudara hanya akan meneguk air sungai dengan tangan saudara?
(-) apakah saudara akan terjun menyelami air tersebut?

Kenyataannya di sanalah kebanyakan orang berada! Mereka ada di tepi sungai, melihat airnya, tetapi belum melangkah untuk meminumnya.
Tuhan memimpin Saudara kepada sungai-Nya, tetapi Dia tidak minum untuk Saudara. Jika Saudara mau memenuhkan kehausan rohani, Saudara harus minum, menyelam dalam persekutuan kasih dengan-Nya!



Langkah raksasa dalam perjalanan iman kita adalah langkah yang kita ambil ketika kita memutuskan bahwa Tuhan bukan lagi hanya bagian dari hidup kita.
Dia adalah hidup kita.

BETH MOORE




thx Ko Wim untuk bahannya..

smoga kita semua bisa terus menyadari akan Dia yang selalu menyediakan sumber air kehidupan untuk kita minum dan selami..

*sory klo masi banyak kekurangan..

-Budi-