Rabu, 25 April 2012

Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah (Created in God's image)

Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah (Created in God's image) 
pengarang: Anthony A. Hoekema
penerbit : Momentum

Bab 1: Pentingnya doktrin manusia
"Apakah manusia itu?" adalah pertanyaan yang amat jarang di pertanyakan oleh setiap manusia disepanjang hidupnya. Palto pernah menggambarkan sosok Socrates sebagai seorang yang terobsesi mencari hikmat untuk mengenal akan dirinya sendiri. Pada zaman ini,pertanyaan tersebut sudah tidak terlalu menarik dimasyarakat untuk mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan ultimat dan ontologi.

Salah satunya semenjak Immanuel Khan, problem epistemologi menjadi terutama menggeser problem ontologi ke posisi sekunder. Dimana eksistensi seseorang lebih penting daripada esensinya. Jadi eksistensialisme adalah cara baru untuk bertanya siapakah manusia itu? lalu muncullah humanisme dan melahirkan gelombang nihilisme yang menyangkal nilai-nilai manusia dan tidak adanya maknda hidup.

Saat ini manusia adalah salah satu masalah yang krusial. Banyak tanggapan dari berbagai tokoh untuk menjawab "apakah manusia itu?". Ada dua tipe antropologi non-kristen yang mencoba untuk menjelaskan "apakah manusia itu?", yaitu antropologi idealistik dan materialistik.

Antropologi idealistik menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya adalah roh dan tubuh, namun tubuh fisik adalah hal asing dari natur sejatinya - (Plato). Yang dimaksudkan bahwa tubuh adalah material terendah dan penghambat bagi roh, dan alangkah baik jika manusia tanpa tubuh fisik saja.

Antropologi materialistik menjelaskan bahwa manusia terdiri dari unsur materi,sedangkan kehidupan mental,emosional, dan rohnya hanya merupakan produk sampingan dari struktur materialnya - (Marxis). Yang dimaksudkan adalah memutlakkan sisi fisik manusia dan menyangkal keberadaan sisi "mental" atau "spiritual".

Bab 2: Manusia sebagai pribadi yang diciptakan
Salah satu presaposisi dasar pandangan kristen tentang manusia adalah percaya kepada Allah sebagai pencipta.
Bahwa pribadi manusia tidak bereksistensi secara otonom atau independen (Kej 1:27). Bukti penciptaan bahwa semua realitas tergantung kepada Allah,tetapi manusia bukan sekedar suatu ciptaan, namun satu pribadi  yang memiliki kemandirian - bukan mutlak tetapi relatif. Manusia juga memilik kebebasan yang mampu membuat pilihannya sendiri. 

Misteri sentral manusia adalah bagaimana manusia bisa menjadi ciptaan sekaligus menjadi pribadi secara bersamaan. Karena adanya dua konsep yang tidak selaras antara ketergantungan dan kebebasan. Hal tersebut tidak dapat secara rasional dipahami, namun hal ini jelas harus diterima. Alkitab mengajarkan peri-keterciptaan (creature-line) dan peri-kepribadian(personalhood).

Dalam antropologi sekunder, tidak memperhitungkan peri-keterciptaan, oleh karna itu setiap pandangan mengenai manusia yang gagal untuk melihat bahwa manusia berhubungan,bergantung,dan harus bertanggung jawab kepada Allah bukanlah pandangan yang benar.


Bab3: Gambar Allah: Ajaran Alkitab
Dalam pemahaman alkitab tentang manusia adalah bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah. Bagian-bagian  perjanjian lama mengajarkan bahwa manusia diciptakan menurut gambar Allah dan mas mengandung gambar tersebut (kej 1 :26-28), (kej 5:1,3), (kej9:6)

Jika perjanjian lama tidak banyak menjelaskan mengenai manusia menurut gambar Allah, maka dalam perjanjian baru diperjelas ketika manusia jatuh kedalam dosa, manusia tetap menyandang gambar Allah. 
Akan tetapi manusia yang jatuh kedalam dosa perlud dipulihkan kepada gambaran Allah. Pemulihan dimaksudkan dalam proses saat ini hingga penggenapan suatu hari kelak, dengan kata lain manusia sudah tidak tepat menyandang gambar Allah hingga perlunya diperbaharui. 

Oleh karena itu, manusia perlu karya kelahiran baru dan pengudusan oleh Roh Kudus maka natur manusia adalah gambar Allah yang terdistorsi. Dan adanya karya penebusa, distrosi tersebut dihilangkan secara progresif sehingga dikehidupan mendatang gambaran Allah semakin sempurna.

Jadi Alkitab memberi pemahaman mengenai gambar Allah harus meliputi kedua hal ini:
1. Gambar Allah tidak mungkin hilang dari manusia, bagian dari esensi dan eksistensinya yang tidak mungkin hilang tanpa membuat manusia menjadi bukan manusia lagi.
2. Akan tetapi gambaran Allah juga harus dipahami sebagai keserupaan dengan Allah yang telah rusak ketika menusia jatuh dalam dosa dan sekarang terus-menerus dipulihkan dan diperbaharui dalam proses pengudusan.

Rabu, 02 November 2011

kegalauan.. (part1)

Hari ini aku kembali menuliskan sebuah pergumulanku dalam sebuah blog ini, sudah lama rasanya tidak menceritakan segala keluh kesahku selama perjalanan hidup di Tahun 2011, banyak hal dan begitu banyak peristiwa yang terjadi didalam hidupku ini. Ada suka dan ada duka yang aku simpan.. hingga akhirnya aku berusaha menuangkannya dalam sebuah tulisan ini. smoga tulisan2 kegalauanku ini mampu membuat jiwa ini tenang dan menjadi jalan cerita yang baik.

Saat ini aku merasa bahwa ada sesuatu dalam hidupku yang bergejolak, ini seperti sesuatu yang memberontak didalam diri, perasaanku menjadi tak menentu, rasanya terkadang menyesakkan dan kadang menyakitkan, hingga aku harus menarik nafas panjang sesekali untuk menenangkan apa yang ada didalam tubuhku.

Pikiranku selalu berpikir, apakah ini?? apa artinya?? dan kenapa bisa terjadi seperti ini?? ahh sulit bagiku untuk menemukannya. pikiran2 Itu selalu ada disetiap saat, setiap detik didalam hati pasti selalu mengeluh, "apakah ini??" sungguh rasa ini menyiksa.. aku ingin sekali mendapatkan jawabannya,entah siapa yang bisa memahami dan mengerti kondisi ini.

Aku selalu berusaha menyimpannya, dan aku "tetap" menjadi seorang Budi yang ceria,periang,humoris dan supel pada semua orang yang aku temui. Namun,perbuatan baik itu pun tidak menyembuhkan perasaan yang amat misterius ini. Lalu aku mencoba mengalikan perhatian ini dengan banyaknya pelayanan dan aktifias,namun tetap saja aku merasakan hal yang sama,bahkan terkadang lebih menyakitkan daripada biasanya. Hingga terkadang aku terlalu emosional,dan terkadang merugikan diri sendiri dan orang lain, namun yang didapatpun hanya sebuah perasaan sedih dan menyakitkan.

Kini aku mencoba mengamat - amati, bahwa didalam kehidupanku ada sebuah kekosongan, mungkin itu yang selalu mengganggu hatiku dan pikiranku, lalu aku mencoba bertanya kepada sang pencipta yang ku percaya, "Tuhan,apa arti dari semua ini?" , "apa yang Engkau inginkan?"
hidupku serasa perjalanan panjang yang tiada tujuan, hari-hari ku seperti tampak sebuah kehidupan yang berulang-ulang tanpa arti, dan apa yang aku lakukan hanyalah sebuah kesia-siaan, malah terkadang aku ingin lari dari kehidupan ini entah kemana.

Namun, tidak ada tanggapan yang aku dapatkan,bahkan suara-suara angin dan udara pun aku tidak merasakannya. Apa mungkin aku salah bertanya? ahh tidak,itu kan pertanyaan yang wajar dari seorang manusia. Lalu dalam keseharianku,aku mencoba mendekat padaNya. Aku berusaha selalu mencari jawaban pada-Nya. Namun,tetap aku tidak mendapatkan apa2. Aku mencoba tuk selalu berbicara dan berdoa kepadaNya,ahh namun hasilnya sia-sia.. tak 1 pun hal yang dapat mengobati perasaan ini.

Ahhh sulit sekali bagiku menyimpan rasa yang terpendam ini, ingin menangis se'tangis-tangisnya untuk melegakan jiwaku, ingin teriak sebesar-besarnya, aku ingin bebas dari perasaan ini. Oh Tuhan tolong aku.. aku seperti ditengah-tengah gurun pasir yang luas namun tidak menemukan air tapi aku tetap hidup walaupun dalam kehausan. sungguh aku ingin dibebaskan dari perasaan ini,aku ingin perasaan ini bisa hilang.

Hidupku ini serasa menyesakkan,selain dari sebuah perasaan yang tak menentu.. banyak hal yang terpikirkan.. yaitu akan masa depanku, terkadang aku berpikir mau kemanakah aku ini? apa yang aku tuju?? apakah benar apa yang ku pilih?

(bersambung..)

Selasa, 28 Desember 2010

Hari Natal = hari pengorbanan

Makna natal gw pada tahun ini adalah pengorbanan,

masi teringat kotbah jose carol di natal jpcc (minggu 19 des'10) arti "pengorbanan"..

karena Tuhan sudah rela berkorban untuk manusia agar manusia mengerti apa arti pengorbanan..

pengorbanan bukan kata2 tp pengorbanan adalah tindakan nyata,

pengorbanan bukanlah sebuah kontrak yang ketika dijalani perbuatan A maka akan mendapatkan imbalan B, jika tidak dipenuhi D maka tidak akan menjalani perbuatan C.


Pengorbanan mampu berbuat n bertindak dikondisi apapun..

Tindakan paling menakjubkan adalah ketika Tuhan sbg Raja mau datang ke dunia menjadi bayi lahir dikandang yang hina n menjadi serupa dgn manusia (ciptaan-Nya) hanya untuk menyelamatkan manusia berdosa dgn rela mengorbankan NyawaNya mati di kayu salib.

Dengan adanya pengorbanan Tuhan,Tuhan mau menanamkan perbuatan dekimian untuk sesama manusia.

walaupun di tahun ini banyak sekali yang terlihat adalah kerumitan,tpi gw yakin bahwa Tuhan percaya pada gw untuk membawa pelayanan ini. Walaupun terkadang banyak tawa dari yang lain untuk mengejek tapi gw tetap berjalan tegak,knp? karna belum tentu ketika orang itu ada dipihak gw mampu menegakkan kepalanya,bahkan kemungkinan mundur.

apapun yang terjadi,yang pasti sudah semaksimal mungkin memberikan yang terbaik untuk Tuhan dan sesama. :)

selamat natal.

Minggu, 29 Agustus 2010

Botol Kaca yang polos

Suatu ketika saya sedang menonton salah satu film yang berkisahkan seorang atlet football America yang melegenda di dunia football amerika, film ini mengisahkan seorang anak muda berkulit hitam yang berjuang ditim football kecil dan berjuang membawa tim itu juara dengan perjalanan yang panjang serta penolakan - penolakan karena pada saat itu Amerika masi menerapkan Ras atau golongan berdasarkan warna kulit. Ia ditolak,ia dilecehkan,dan ia pun disakiti secara fisik dan mental,tapi dia terus berjuang diajang kejuaraan tersebut hingga akhirnya dia meraih juara. mungkin bisa dibilang kejuaraan amatir,namun dari kehebatan dan skill serta peran didalam tim dia dilirik oleh tim professional di amerika,Dallas. Namun ada musibah yang mengancam karirnya, bukan karna pihak - pihak orang tertentu namun ternyata dia terjangkit leukimia. Iya! dia bukan hanya sedih,namun juga kecewa dan sakit hati.. dan orang terdekat yang mengetahui pun ikut sedih. Tapi akhirnya dia menyadari untuk apa dia hidup.. untuk apa dia bermain football..

Pada saat itu saya sangat berkesan dengan inti dari pernyataan kehidupan dan permainannya, mungkin saya sedikit lupa tapi intinya dia berkata "didalam pertandingan,yang dia pikirkan adalah terus berusaha memberikan yang terbaik untuk tim.. dia bermain bukan untuk dirinya sendiri,tapi untuk tim, dia menikmati permainan bukan karena diri sendiri melainkan karna ada teman-teman setim yang ikut bermain dan bergembira bersama.. dan musuh yang ada dilapangan bukanlah musuh yang sesungguhnya , karena musuh yang sesungguhnya adalah kesalahan diri sendiri yang sewaktu-waktu bisa merusak tim. Tapi itu semua dilakukan dengan tulus dan senang hati sama seperti mejalani hidup ini."

Setelah beberapa waktu berjalan dia terus melanjutkan hidupnya walau tidak seperti dulu.. dan ketika dia diundang ke klub tempat nama dia dibesarkan,pelatih lamanya yang sudah tua berkata bahwa ada seorang bocah yang ingin menjejaki karir seperti dia. Dan setelah sesi latihan bocah tersebut diajak berkeliling ke sebuah taman.. Dan ketika dijalan bocah itu bercerita bahwa ingin menjadi seperti dirinya menjadi seorang kulit hitam yang bisa terkenal dan hebat serta masuk tim football profesional. Setelah mendengar keinginan bocah tersebut dia pun mengambil sebuah botol kaca polos dan berkata "kawan, lihat lah botol polos ini.. botol polos ini mirip dengan dirimu dan diriku sewaktu kita dilahirkan.. tapi ketika berjalan waktu botol polos ini akan dilabel dan diisi oleh pemiliknya dan fungsi,tujuan,serta label yang tertera sebuah botol belum tentu sama dengan botol yang lain oleh karna itu setiap manusia berbeda-beda jalan kehidupannya tergantung apakah kita mau jadi alat yang beguna atau hanya sebuah botol biasa" . Dan diakhir kisahnya sang atlet ini meninggal dan dikenang di Amerika, dia adalah seorang atlet professional yang tidak pernah bermain di liga professional dan di klub itu mengabadikan nama serta nomor untuk selama-lamanya,karna tidak akan ada orang yang sama seperti dirinya.

dalam film ini banyak hal pembelajar tentang kehidupan.. Apapun keadaannya,apapun permasalahannya,dan apapun itu hidup harus tetap memberikan yang terbaik,hidup kita adalah alat dari Tuhan. Pakailah hidup ini bukan untuk dilewatkan begitu saja tanpa ada makna tapi jalani hidup untuk memberikan dampak disekeliling dan untuk semua orang. Biar lah Tuhan sang pencipta memakai hidup ini sebagai alat Kasihnya untuk semua orang. Jadilah dirimu apa adanya.. Jadilah seseorang yang tidak terpengaruh oleh arus dunia.. Jadilah kebanggaan serta dampak bagi dunia.. Jadilah kesenangan untuk orang yang sedang bersedih dan susah.. jadilah pelaku dari Tuhan untuk kehidupan-kehidupan lainnya..

Gbu

Budi

Sabtu, 31 Juli 2010

Buah Ketekunan

Saat ini berasa dalam tekanan hidup, hidup tidak semudah yang dibayangkan, tidak semudah yang diinginkan, dan tidak semudah yang dikatakan. serasa sesak didada ketika sesuatu hal yang tidak pasti akan menghapiri.. tapi mencoba belajar dari sesuatu hal yang disebut buah ketekunan.. sharing renungan pada hari ini :

Ibrani 12:1-3 (link)

"Saat berangkat dari rumah pagi-pagi, saya melihat siput dibawah pohon,merayap ke atas perlahan. Sejak saya memperhatikan. "Kapan nyampainya??" begitu pikiran yang terbersit di pikiran saya. Ya,siput itu merayap begitu perlahan. Mungkin semilimeter tiap langkah. Padahal pohon itu juga tidak mulus, penuh dengan guratan kulit yang pecah, ada benjolan bekas dahan patah, juga lekukan entah bekas apa. Namun,siput itu terus merayap,pelan tetapi pasti.

Siangnya,sekembali ke rumah, saya melihat siput sudah ada di dahan atas. Untuk melihatnya, saya harus mendongakkan kepala. Sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat begitu perlahannya siput itu merayap dan begitu banyaknya "tantangan" yang harus ia lalui. Itulah buah ketekunan.

Sayangnya dalam lingkup pelayanan dan hidup beriman, ketekunan itu tampak sudah semakin langka digantikan "mentalitas cepat bosan", mudah menyerah,tidak tahan uji. Dalam pelayanan, sedikit saja mendapat kritikan terus ngambek; sedikit saja menghadapi kekecewaan terus ingin mundur. Dalam hidup beriman,sedikit saja dihantam kesulitan, terus mengomel-omel; protes kepada Tuhan; tidak mau lagi ke gereja. Akibatnya, kita pun jadi tidak maju-maju; iman kita tidak bertumbuh.

Maka, marilah kita mendasari pelayanan dan hidup beriman kita dengan mata yang tertuju hanya kepada Kristus. Sebab, Dialah sumber inspirasi dan keteladanan ketekunan yang terbaik (ayat 3). Dan hanya dengan demikian ketekunan kita dapat terus dibangkitkan, sehingga kita pun tidak akan cepat berputus asa atau menjadi lemah --AYA

BUAH KETEKUNAN ITU SELALU LEBIH MANIS

Kamis, 18 Juni 2009

SEBUAH PENSIL

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya?

atau tentang aku?"

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,

"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai."

"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

"Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."

"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu MEMBIMBING kita menurut kehendakNya".

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima PENDERITAAN dan KESUSAHAN, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu MEMPERBAIKI KESALAHAN kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah HATI-HATI dan MENYADARI hal-hal di dalam dirimu".

"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".

Selasa, 26 Mei 2009

Dear : All

Cerita berikut ini tentang “BAHAGIA” yang ternyata menjadi BAHAGIA adalah pilihan kita dan asalnya dari dalam diri kita bukan karena factor diluar kita.

John C Maxwell suatu ketika pernah didapuk menjadi seorang pembicara di sebuah seminar bersama istrinya. Ia dan istrinya, Margaret, diminta menjadi pembicara pada beberapa sesi secara terpisah. Ketika Maxwell sedang menjadi pembicara, istrinya selalu duduk di barisan terdepan dan mendengarkan seminar suaminya. Sebaliknya, ketika Margaret sedang menjadi pembicara di salah satu sesi, suaminya selalu menemaninya dari bangku paling depan.
Ceritanya, suatu ketika sang istri, Margaret, sedang menjadi pembicara di salah satu sesi seminar tentang kebahagiaan. Seperti biasa, Maxwell duduk di bangku paling depan dan mendengarkan. Dan di akhir sesi, semua pengunjung bertepuk tangan. Yang namanya seminar selalu ada interaksi dua arah dari peserta seminar juga kan ? (Kalau satu arah mah namanya khotbah.)
Di sesi tanya jawab itu, setelah beberapa pertanyaan, seorang ibu mengacungkan tangannya untuk bertanya. Ketika diberikan kesempatan, pertanyaan ibu itu seperti ini, "Miss Margaret, apakah suami Anda membuat Anda bahagia?"
Seluruh ruangan langsung terdiam. Satu pertanyaan yang bagus. Dan semua peserta penasaran menunggu jawaban Margaret. Margaret tampak berpikir beberapa saat dan kemudian menjawab, "Tidak."
Seluruh ruangan langsung terkejut. "Tidak," katanya sekali lagi, "John Maxwell tidak bisa membuatku bahagia." Seisi ruangan langsung menoleh ke arah Maxwell. (Kebayang ga malunya Maxwell saat itu.) Dan Maxwell juga menoleh-noleh mencari pintu keluar. Rasanya ingin cepat-cepat keluar. Malu ui!
Kemudian, lanjut Margaret, "John Maxwell adalah seorang suami yang sangat baik. Ia tidak pernah berjudi, mabuk-mabukan, main serong. Ia setia, selalu memenuhi kebutuhan saya, baik jasmani maupun rohani. Tapi, tetap dia tidak bisa membuatku bahagia.."
Tiba-tiba ada suara bertanya, "Mengapa?"

"Karena," jawabnya, "tidak ada seorang pun di dunia ini yang bertanggung jawab atas kebahagiaanku selain diriku sendiri."

Dengan kata lain, maksud dari Margaret adalah, tidak ada orang lain yang bisa membuatmu bahagia. Baik itu pasangan hidupmu, sahabatmu, uangmu, hobimu. Semua itu tidak bisa membuatmu bahagia. Karena yang bisa membuat dirimu bahagia adalah dirimu sendiri.
Kamu bertanggung jawab atas dirimu sendiri. Kalau kamu sering merasa berkecukupan, tidak pernah punya perasaan minder, selalu percaya diri, kamu tidak akan merasa sedih. Sesungguhnya pola pikir kita yang menentukan apakah kita bahagia atau tidak, bukan faktor luar.
Contohnya rasul Paulus. Ketika itu rasul Paulus sedang dihimpit oleh keadaan. Ia disiksa dan dipenjara, ditolak kanan kiri. Tapi coba lihat surat-suratnya. Apakah berisi keluh kesah? Justru sebaliknya! Sebagian besar surat-surat Paulus justru berisikan motivasi, berita gembira dan inspirasi. Rasul Paulus bahagia. Meskipun keadaan sekelilingnya mungkin merupakan alasan ia tidak bahagia, namun ia bahagia.
Bahagia atau tidaknya hidupmu bukan ditentukan oleh seberapa kaya dirimu, seberapa cantik istrimu, atau sesukses apa hidupmu.

Ini masalah pilihan: apakah kamu memilih untuk bahagia atau tidak.